Selasa, 31 Mei 2011

SLUDGE DRYING BED


Sludge drying bed berfungsi untuk menampung lumpur pengolahan baik dari proses kimia (daf) maupun proses biologi. dan memisahkan lumpur yang bercampur dengan air dengan cara proses penguapan menggunakan energy penyinaran matahari.
Lumpur merupakan hasil akhir dari setiap instalasi pengolahan air limbah. Pada Instalasi pengolahan air limbah yang menggunakan sistem lumpur aktif yang dihasilkan dalam bak sedimentasi sebagai recycle dan sebagian lagi dipompakan ke bak pengering lumpur (sludge drying bed) lumpur yang ditumpahkan ke bak pengering lumpur biasanya mengandung kadar solid 10 % dan air 90 %.

Instalasi pengolahan air limbah dibawah ini dalam mengeringkan lumpur yang dihasilkan oleh proses pengolahan air limbah menggunakan dempat buah bak pengering lumpur. Bak pengering lumpur ini dilengkapi dengan media penyaring setebal 150 cm yang terdiri dari pasir halus, pasir kasar dan koral besar.

Air yang meresap melewati lapisan penyaring, masuk ke pipa unser drain dan sebagian lagi menguap ke udara. Waktu pengeringan lumpur biasanya 3-4 minggu dengan ketebalan lapisan lumpur dalam bak pengering antara 15-25 cm. Semakin tebal lapisan lumpur, waktu pengeringan semakin lama apalagi ke dalam bak pengering lumpur yang sudah terisi lumpur masih dimasukkan lagi lumpur yang baru. Keadaan cuaca juga sangat mempengaruhi lamanya waktu pengeringan lumpur.

unduh file sketch up disini 
unduh file auto CAD disini


1 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites